Kamis, 26 November 2009

STIETN Buka Kesempatan Kuliah Bagi Karyawan


Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun sebuah bangsa yang kuat, karena dengan pendidikan maka akan melahirkan pemikir serta pekerja handal, yang dapat turut serta dalam meningkatkan pembangunan bangsa, dan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri, oleh sebab itu untuk memberikan kesempatan yang lebih luas pada anak-anak bangsa, kini Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi (STIE) Tunas Nusantara memberikan kesempatan pada para lulusan SMA/K yang telah bekerja, untuk tetap melanjutkan pendidikan, tanpa meninggalkan pekerjaan.


Menurut Ketua STIETN, Iwan Darmawansyah, SE, MM.Ak, bahwa kelas Karyawan/kelas Ekstensi ini merupakan komitmen STIETN untuk memberikan kesempata secara luas, kepada seluruh masyarakat, untuk memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu, para lulusan program perkuliahan karyawan, juga memberikan bekal khusus untuk pengembangan jati diri, untuk mengemangkan ilmunya dibidang Ekonomi maupun Akutansi, sehingga akan meningkatkan profesionaliesme kerja di instansi/departemen tempat kerja masing-masing.


STIETN juga menyiapkan para lulusan program kelas karyawan untuk mampu menjadi wirausahawan, sebuah program yang akan mencetak pebisnis handal, sebagai wujud pendidikan yang mengkombinasikan antara perkuliahan, pelatihan dan pemagangan, dan hak akademik maupun gelar mempunyai hak yang sama, untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.


STIETN terus berupaya mencetak lulusan yang memiliki daya saing global, mandiri dan integritas tinggi, dan bagi mereka yang berminat bisa menghubungi kampus di jalan Budhi No.21, Dewi Sartika Jakarta Timur, dengan telpon/Fax (021) 80883639, serta bisa diakses melalui website : www.stietn.ac.id, dirinya berharap para generasi muda, meskipun sudah bekerja untuk tetap meningkatkan ilmunya, agar lebih bermanfaat pada masyarakat, bangsa dan Negara, paparnya.

Drs Samidi, MM : Pendidikan Harus Siap Hadapi Globalisasi



Departemen Kominfo serta Departemen Pendidikan Nasional, telah mencanangkan program Internet masuk sekolah, hal tersebut guna mengantisipasi globalisasi serta peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, meskipun ada yang kurang setuju, namun menurut Ketua PGRI Jakarta Timur, Drs Samidi, MM, bahwa pendidikan tidak mungkin menolak atau melarang arus globalisasi di Indonesia, namun bagaimana justu kita memanfaatkan kemajuan tehnologi saat ini, untuk kemajuan pendidikan.

Diakuinya globalisasi memang ada plus minusnya, baik itu website, email, facebook, blog atau yang lain, namun demikian sebenarnya tinggal bagaimana kita menyikapi kemajuan tehnologi sekarang ini,karena kalau kita tidak mengikuti maka dunia pendidikan akan ketinggalan, oleh sebab itu pihaknya sangat menyambut baik program internet masuk sekolah.

Dengan IT dan komputerice dengan internet, sebenarnya sangat membantu dunia pendidikan, karena dengan IT maka siswa tidak tergantung dengan pembelajaran di buku, maupun informasi dari guru saja, namun bagaimana para pelajar dapat memperoleh ilmu dari internet yang ada, dan bahkan guru kalau pasif dan tidak mau membuka internet, bisa-bisa guru akan kalah pinter dengan siswa, oleh sebab itu Guru juga dituntut untuk berbuat lebih, dengan menguasai IT,

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kini telah maksimal dalam memperjuangkan kesejahteraan para Guru, oleh sebab itu hal tersebut juga harus diimbangi dengan kualitas para guru itu sendiri, hal tersebut diungkapkan Ketua PGRI Jakarta Timur, Drs Samidi, MM saat ditemui wartawan diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Kepala SMP Negeri 92 ini menegaskan, bahwa peningkatan SDM guru kini sudah menjadi tuntutan, apalagi menghadapi persaingan era globalisasi, cara-cara lama dalam mengajar harus ditinggalkan, dan memulai dengan cara yang lebih maju, termasuk metode pembelajarannya juga harus ditingkatkan, bagaimana para guru bisa mengembangkan cara pembelajaran yang lebih baik, sehingga mudah diterima siswa, dan PGRI juga terus mendorong Pemda, untuk memberikan kesempatan para guru untuk meningkatkan profesionalismenya.
Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas, seluruh guru baik guru SD, SMP maupun SMA diharuskan berpendidikan paling tidak Strata 1 (S1), oleh sebab itu dengan kesejahteraan guru yang semakin meningkat sekarang ini, diharapkan juga diimbangi dengan peningkatan SDM dengan mengikuti pendidikan sebagaimana yang diamanatkan UU Sisdiknas tersebut, dan PGRI juga terus mendorong Pemda DKI agar memberikan bantuan pada para Guru untuk sekolah lagi, karena saat ini memang masih ada guru SD maupu SMP yang berpendidikan D2 ataupun D3, dan kita berharap Pemda DKI dapat membiayai hal tersebut, dengan APBD.Pemda DKI Jakarta, sebenarnya saat ini sudah bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta maupun UHAMKA untuk peningkatan SDM para Guru, dan bagi guru yang belum berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1, PGRI berharap untuk segera bekoordinasi dengan dinas tenaga kependidikan, maupun tendik untuk ditindaklanjuti, mudah-mudahan perjuangan PGRI ini dapat dirasakan seluruh anggota, memang selama ini PGRI dalam berjuang juga melakukan berbagai cara baik pada pemegang kebijakan seperti Pemerintah dan DPR, paparnya.

FBR dan Bamus Betawi Gelar Tahlil Akbar Peringati Hari Pahlawan


Bertempat di Pemakaman Karet Bivak Jakarta Pusat, ribuan anggota FBR se-Jabodetabek bersama Bamus Betawi menggelar acara Tahlil Akbar dan Haul Pahlawan Nasional 2009, menurut Ketua Umum FBR, KH Lutfi Hakim, bahwa kegiatan tersebut digelar, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan pada para pejuang, yang telah gugur merebut kemerdekaan ini, dan diharapkan generasi berikutnya, khususnya keluarga besar FBR agar bangkit semangat perjuangan, dalam menyempurnakan kemerdekaan saat ini.

Lebih jauh KH Lutfi menegaskan, bahwa sebenarnya kita belum merdeka, oleh sebab itu apa yang telah direbut para pahlawan, saat ini perlu disempurnakan, kaerna masih banyak sisi-sisi kemerdekaan yang harus diperjuangkan, kita belum merdekan dari kebodohan, keterbelakangan, dan dari segala hal yang menjadikan SDM kita rendah, kita terus berusaha membangkitkan kearifan lokal, dengan tahlil akbar dan haul Pahlawan, kita berharap seluruh elemen bangsa dapat lebih memperhatikan bahwa sebenarnya kemerdekaan bangsa ini belum sempurna, tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan, Ketua Umum Bamus Betawi, Mayjen TNI (Purn) H Nachrowi Ramli, bahwa kemerdekaan ini diraih juga atas perjuangan orang tua kita, sebenarnya banyak tokoh-tokoh Betawi yang tidak terdaftar, karena para pahlawan adalah berjuang demi kemerdekaan, dengan telah mengorbankan jiwa, raga dan harta untuk bangsa, tanpa pamrih, oleh sebab itu marilah kita teladani nilai-nilai kepahlawanan tersebut, bagaimana kedepan yang muda-muda, untuk bisa mengisi pembangunan ini dengan tulus.

Pada ribuan anggota FBR yang hadir, H Nachrowi juga berpesan agar Betawi tetap bersatu, apabila ada orang Betawi menjadi pimpinan, marilah kita dukung kebijakan yang ada, marilah kita ciptakan kebersamaan, kini saatnya Betawi bangkit dan melawan berbagai macam ketertinggalan, tegasnya.

Sementara Panglima FBR H Amirullah S.Ag. juga menambahkan, bahwa Tahlil Akbar dan Haul Pahlawan Nasional, merupakan bentuk kewajiban kita untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan, yang telah berjuang tanpa pamrih, keluarga besar Forum Betawi Rempug bersama Bamus Betawi dengan zikir ini, sebenarnya kita ingin mendoakan arwah para pahlawan kita.
FBR dengan jaringan Asmara dari beberapa etnis agama, suku dan ras, kini jumlah anggota FBR se-Jabodetabek telah berjumlah 3 juta anggota, sebagai putra Betawi yang juga Panglima FBR, H Amirullah berharap Jakarta sebagai kampong kita, tetap aman, nyaman, damai dan kondusif, FBR siap menjaga keamanan ibukota, apabila ada yang sengaja ingin membikin rusuh di tanah betawi ini, maka FBR bersama seluruh warga Jakarta tidak akan tingal diam, kalau ada yang kurang ngajar, harus dihajar, kerempugkan akan dijaga oleh FBR, tegasnya.

Kantor Perwakilan NTT, Tingkatkan Kebersamaan Dengan Silaturahmi



Silaturahmi yang berasal dari kata Shilat yang berarti menyambungkan, dan ar-rahim yang berarti kasih sayang, sehingga dengan bersilaturahmi maka kita akan menyambung kembali tali kasih saying, yang mungkin selama ini telah terputus, karena kesibukan kita sehari-hari, dan silaturahmi merupakan kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah, ungkap Ustad Drs HM Mahfud Abdullah dalam siraman rohani pada acara halal bi halal keluarga besar Kantor Perwakilan NTT di Jakarta, yang digelar di anjungan Nusa Tenggara Timur di Taman Mini Indonesia Indah beberapa waktu lalu.

Sementara Kepala Kantor Pengubung, Willi Page dalam sambutannya juga menegaskan, bahwa untuk meningkatkan kinerja serta untuk membangun kebersamaan, kegiatan Silaturahmi seperti ini sangat penting untuk digelar, apalagi karyawan kantor penghubung NTT di Jakarta juga ada yang beragama Islam serta Kristen dan Katolik, oleh sebab itu persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga, bagaimana kita bisa saling menghormati satu sama lain, dalam menjalankan ibadah agama masing-masing.

Lebih jauh Willi menegaskan bahwa masyarakat Indonesia sudah sepantasnyalah melihat kebersamaan di NTT, karena rasa kebersaman dan toleransi antar umat beragama cukup tinggi, marilah kita senantiasa membangun tali silaturahmi, dirinya juga berharap keluarga besar Kantor Penghubung NTT di Jakarta, agar saling berbuat baik pada sesama, karena iman tanpa perbuatan, tidak ada artinya, oleh sebab itu marilah kita tingkatkan kebersamaan dalam kasih, karena kebersamaan itu indah, tegasnya.


Sementara menyinggung akan peran kantor penghubung selama ini, Willi Page mengaku, bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan tugas pokok dan fungsinya untuk menjadi fasilitator antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah, begitupula sebaliknya, dan Kantor Penghubung juga siap membantu para investor asing maupun lokal untuk menanakan investasinya di NTT, karena Provinsi yang memiliki banyak kepulauan ini, juga memiliki kekayaan sumber alam dan sumber laut cukup besar, demikian juga investasi disektor pariwisata, sangat terbuka lebar, karena panorama di NTT cukup indah dan menarik untuk dikunjungi, paparnya.

Kabupaten Parigi Moutong Undang Investor Disemua Sektor



Kabupaten Parigi Moutong sebagai salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sulawesi Tengah dengan ibukota Kabupaten terletak di Parigi ini, memiliki luas wilayah 6.231 km² dan berpenduduk sebanyak 373.346 jiwa (2006), serta memiliki kandungan alam yang luar biasa, baik dibidang pertambangan, pertanian, kelautan maupun perkebunan. Oleh sebab itu melalui Pekan Promosi “Sulawesi Expo 2009”, diharapkan investor akan mau menanamkan modalnya di Parigi Moutong, tegas Bupati Parigi Moutong, H Longki Djangola, M.Si saat ditemui seusai membawakan makalah dalam seminar investasi, disela acara Sulawesi Expo tersebut.

Lebih jauh H Longki mengaku, bahwa Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah penghasil Kakau (Coklat), dengan kualitas kakau sangat baik, demikian juga jumlah hasil produksi petani kakau cukup besar, sehingga ketersediaan bahan baku biji kakau sangat memungkinkan untuk diolah di Parigi Moutong, dan dirinya berharap akan ada investor yang mau menanamkan modalnya untuk pengolahan coklat.

Disektor kelautan masyarakat Parigi Moutong juga dikenal sebagai petani rumput laut, dimana daerah kepulauan yang terbentang luas, pemerintah daerah telah melakukan pembinaan dalam budidaya rumput laut, sehingga yang dihasilkan juga dalam jumlah yang besar, dalam arti ketersediaan rumput laut sangat cukup untuk sebuah industri bahan jadi atau dioleh setengah jadi, yang kemudian di kirim untuk kebutuhan produk kosmetik, agar-agar atau yang lainnya.

Disektor pertambangan, Kabupaten Parigi Moutong juga banyak mengandung bahan baku untuk Emas, Kaca, Marmer serta Biji Besi, oleh sebab itu melalui kegiatan-kegiatan pameran kita mengundang pada investor untuk mau menanakan modalnya guna mengolah kekayaan alam yang ada, sebagai pejabat Pemerintah Daerah, pihaknya siap membantu para investor, khususnya dalam mempermudah perijinan untuk eksplorasi SDA yang ada, institusi perijinan satu atap telah diterapkan, meskipun secara fisik kantornya masih dalam pembangunan, dan kini untuk ekplorasi emas, Pemkab Parigi Moutong telah melakukan kerjasama dengan PT Kemilau, tegasnya.

Sementara menanggapi akan pembangunan ekonomi masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, H Longki Djangola, M.Si mengaku, bahwa dalam pembangunan di semua sektor, pihaknya selalu menyertakan masyarakat didalamnya, baik dibidang pertembangan, perikanan maupun perkebunan, bahkan produk Kakau yang terus meningkat, juga telah dibarengi dengan peningkatan pasar, sehingga produk biji coklat ekspornya tahun demi tahun semakin meningkat, ini berarti kesejahteraan petani kakau juga meningkat, sebagai pimpinan daerah, pihaknya juga telah mendatangi 4 pabri coklat di Indonesia agar bersedia membangun pabrik pengolahan kakau di Parigi Moutong.

Saat menjabat Bupati 6 tahun lalu, jumlah keluarga miskin berjumlah 27 ribu Kepala Keluarga, dan kini telah menurun drastis, menjadi 18 ribu rumah tangga miskin, ini berarti ada penurunan yang luar biasa, kebijakan khusus yang diberikan pada masyarakat adalah bagaimana Pemda bisa memfasilitasi, memotifasi dan memberikan kemudahan, dengan pemberdayaan masyarakat, baik mereka yang ada di pesisir, terpencil maupun di perkotaan, dengan kerjakeras seluruh dinas yang ada, pihaknya juga mampu terus meningkatkan PAD setiap tahunnya, dimana saat dirinya menjabat Pendapatan Asli Daerah berkisar 100 milyar/ tahun, namun kini terus meningkat hingga mencapai 500 milyar/tahun. Papar H Longki Djangola, M.Si.

Sementara ditempat yang sama, direktur Utama. PT Kemilau Nusantara Katulistiwa, DR Bakrin, SH, LLM, mengaku bahwa untuk melakukan eksplorasi emas di Parigi Moutong pihaknya sedang meningkatkan infrastukture jalan menuju lokasi, dan kehadiran PT Gemilang Nusantara Katulistiwa juga disambut positif oleh masyarakat sekitar lokasi penambangan, karena sesuai petunjuk Bupati Parigi Loutong, H Longki Djangola, pihaknya dalam eksplorasi ini juga melibatkan masyarakat sekitar, dan nantinya lokasi bekas eksplorasi akan kita manfaatkan untuk sektor lain, baik dibidang perkebunan dan pertanian, tegasnya

Sudin Sosial Jakarta Pusat Gelar Pelatihan Servis HP Bagi Ex Napi


Setelah beberapa waktu lalu Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menggelar pelatihan ketrampilan bagi Varia, Tuna Netra dan Anak Jalanan, kini Sudinsos Jakpus kembali memberikan bekal ketrampilan pada para pemuda mantan Napi serta mantan pengguna Narkoba, untuk bisa kembali ketengah masyarakat dengan baik dan benar, salahsatu kegiatan tersebut adalah dengan pembekalan ketrampilan servis HP agar mereka bisa bekerja atau mandiri untuk mendirikan servis HP.


Menurut Kasudin Sosial Jakarta Pusat, Ika Lestari Aji, SE, MM bahwa pelatihan ketrampilan servis HP memiliki prospek yang baik, dibandingkan dengan ketrampilan lain, apalagi permintaan tenaga sevis HP juga cukup besar, sehingga mereka diharapkan dapat segera bekerja dan mandiri.


Pada para mantan napi dan mantan pemakai Narkoba, Ika juga menegaskan, bahwa kita sebagai manusia tidak ada yang sempurna, ada kelebihan ada juga kekurangan, namun sejatinya disetiap manusia ada hal-hal yang positif, terkadang kita memiliki kelebihan yang mungkin dimana manusia kurang baik,namun sejatinya dimata Tuhan itu adalah baik, oleh sebab itu kembangkanlah talenta yang dimilikinya.oleh sebab itu manfaatkanlah pelatihan servis HP ini, semoga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, tidak akan ada orang lain yang dapat merubah diri kita, kecuali kita sendiri, tegas Ika Lestari Aji, SE.


Hal senada juga diungkapkan Ketua pelaksana Pelatihan HP, yang juga Kasie Pelayanan Rehabilitasi Sosial Sudinsos Jakpus, Andi Muchdar menegaskan, bahwa pelatihan ini juga diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan diri para peserta, yang mantan napi serta mantan pengguna narkoba, supaya masyarakat juga bisa menerima kembali mereka, karena pernah mengalami hal-hal negative.


Untuk peserta kali ini berjumlah 50 orang, dimana 25 orang adalah mantan napi dan 25 lagi adalah mantan pengguna narkoba, dari 5 Kecamatan di Jakarta Pusat, dengan ketrampilan ini juga diharapkan mereka akan bisa memperoleh pekerjaan maupun usaha mandiri, sehingga tentunya dapat memperbaiki kesejahteraan mereka, sehingga tidak lagi mengulangi kegiatan yang pernah mereka lakukan, apakah masalah narkoba maupun hal-hal yang berkaitan dengan nara pidana, tegas Andi Muchdar.